Sabtu, 04 April 2015

Apakah hanya kebetulan belaka ataukah takdir yang sudah ditentukan ?


Nama    : Andy Wijaya
Kelas     : 3EA02
NPM      : 10212867

Pemeran, A (laki-laki), T (perempuan), dan B (laki-laki)

Apakah hanya kebetulan belaka ataukah takdir yang sudah ditentukan ?
               
                Pada saat A dan B bersekolah, tiba-tiba ada anak dari sekolah lain yang bernama T yang berteman dengan B mengkontak si B akan tetapi si A juga penasaran dengan si T. Akhirnya si A meminta kontaknya T kepada si B. Mulai lah mereka saling berkontak-kontakan antara si A dan T. Awal mulanya mereka hanya berkenalan dan berteman biasa akan tetapi akhirnya mereka berlanjut ke jenjang yang lebih dari itu tetapi … oke ini lah ceritanya.

                Pada saat mereka saling mengontak awalnya hanya merasa berteman akan tetapi lama kelamaan mereka saling berjatuh hati, dari pagi, siang, sore sampai malam mereka tidak berhentinya berbincang – bincang mengenai diri mereka sendiri, berselang beberapa bulan kemudian si A mencoba untuk mengutarakan perasaannya terhadap T, awalnya dia sangat panik dan deg2an tetapi dia harus berusaha menahan rasa takutnya untuk mengutarakan perasaannya kepada si T.

                Akhirnya dia memberanikan diri untuk mencoba, untuk beberasa saat si T terdiam dan termenung seakan-akan tidak percaya akan perasaan yang diungkapkan oleh si A akan tetapi dia mencoba untuk menerimanya dengan hati yang tulus, akhirnya merekapun berpacaran. Hari demi hari mereka lewatin dengan candaria dan sukacita. Bagi si A hadirnya T sangat mempengaruhi hidupnya seakan-akan hidupnya yang tidak berwarna menjadi berwarna dengan hadirnya T. A sangat senang dengan hubungannya yang mereka jalanin saat ini.

                Berselang beberapa bulan, terjadilah kabar yang tidak mengenakan dari si A, dia mendapatkan kabar bahwa dia tidak boleh berhubungan dengan orang yang tidak sejalan atau sekeyakinan. T tidaklah sama keyakinannya dengan si A, akhirnya si A mulai berkaca-kaca matanya dan dengan berat hati dan dengan tidakrelanya melepaskan T. Akan tetapi T tidak terima dengan apa yang A katakana, kenapa begitu ? kenapa ? bukannya perbedaan yang menyatukan kita ? kenapa harus berakhir disini ? kenapa ?, si A hanya berdiam diri dan menahan rasa sedih dan tidak bisa berbuat apa-apa untuk menjelaskannya dikarenakan sudah diatur oleh orang tuanya. Dan akhirnya hubungan merekapun putus di jalan.

                Keesokan harinya mereka sudah hampir tidak pernah bertegur sapa apa lagi berkontak-kontakan seperti dahulu yang mereka lakukan, A sangat merasa bersalah dan sedih. Didalam benak A kenapa harus begini ? padalah sangat sayang kepada T kenapa harus begini ? apakah tidak bisa merubah apa yang sudah di atur dengan apa yang kita inginkan ? akan tetapi harapan A sia-sia sampai dengan saat ini, dia berusaha untuk merubahnya akan tetapi masih belum membuahkan hasil yang bagus sehingga dia hanya pasrah dengan keadaaan yang sekarang ini.

                Berselang beberapa tahun dari itu, mereka lost kontak tidak pernah berkontak-kontakan lagi. Tetapi suatu hari si A mencoba untuk memulai lagi dengan si T dengan mengontak duluan dan mendapat tanggapan yang kurang dari T, mungkin T masih mengingat kejadiaan yang terjadi kepada dia beberapa tahun yang lalu. Akan tetapi si A tidak menyerah dan lama kelamaan mulai merima tangapan dari T, dan akhirnya mereka bertemu disuatu tempat untuk pertama kalinya dari sekian tahun yang lalu.

                Pada saat bertemu meraka hanya saling melempar senyum dan memulai berbincang-bincang sedikit tentang apa yang mereka lakukan di beberapa tahun terakhir, dan dilanjutkan lah mereka bermain-main di taman bermain. A sangat senang dengan apa yang terhadi pada saat itu dai pun tidak bisa menahan rasa rindunya kepada T sehingga dia meminta untuk mendokumentasikan aktifitas-aktifitas meraka yang dilakukan hari ini dan mendapatkan tanggapan yang positif dari T.

                Haripun mulai gelap yang bertanda akan segera berganti hari, meraka pun mulai bersiap-siap untuk pulang kerumah masing-masing. A sangat bersyukur karena bisa melihat senyuman dan canda gurauan yang diberikan oleh T, dan A pun bertanya kepada T “ apakah kita bisa bertemu dan memulainya lagi dari awal ?” T pun menjawab dengan senyuman manisnya,” aku pun berharap demikian”. Kita akan merubah cara pandang mereka yang perbedaan yang dahulu dan sekarang, sehingga kita akan memulai hidup baru tanpa ada perbedaan yang menjadi batu penghalang kita. Apakah akan terjadi kenyataan ? pastinya akan banyak rintangan yang dihadapi oleh A dan T. Semoga mereka sanggup untuk melewatinya dan bisa berbahagia bersama-sama selamanya hingga akhir hayatnya.

Sekian,
Pengarang                      :  Andy wijaya, 10212867
Judul                              : Apakah hanya kebetulan belaka ataukah takdir yang sudah ditentukan ?
Pemeran utama              : A dan T
Pemeran penolong         : B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar