TUGAS
SOFTSKILL
NAMA : ANDY WIJAYA
KELAS : 2EA02
NPM :
10212867
MAY,2013
DAFTAR ISI :
PENDAHULUAN 1
KETAHANAN PANGAN 2
KONDISI PANGAN DI INDONESIA 3
PENGAMANAN BAGI PETANI 4
DESAKAN DARI PBB 5
IMPORT 6
DI LAIN PIHAK 7
PENUTUP 8
DAFTAR PUSTAKA 9
PENDAHULUAN
Dengan
melihat ketahanan pangan yang ada di indonesiasaya berharap kita bisa
bersama-sama untuk meningkatkan pangan yang ada di negrikita ini yaitu
Indonesia,sangat di sayangkan bahwa Indonesia kekurangan pangan karena di lihat
dari segi geografi,Indonesia sangat kaya akan kekayaan nabati dan hayati,Cuma
kita kurang memanfaatkannya lebih mendalam,sehingga bisa terjadi hal ini.
Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang
untuk mengaksesnya.Sebuah rumah tangga dikatakan memiliki ketahanan pangan jika
penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancaman
kelaparan. Ketahanan pangan merupakan
ukuran kepentingan terhadap gangguan di masa depan atau ketiadaan suplai pangan
penting akibat berbagai faktor seperti
kekeringan, gangguan
perkapalan, kelangkaan
bahan bakar, ketidak stabilan
ekonomi,
peperangan, dan sebagainya. Penilaian ketahanan pangan
dibagi menjadi
keswadayaan
atau
keswasembadaan
perorangan (
self-sufficiency) dan ketergantungan eksternal yang membagi
serangkaian faktor risiko.
World Health
Organization mendefinisikan tiga komponen utama ketahanan pangan,
yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan.
Ketersediaan pangan adalah kemampuan
memiliki sejumlah pangan yang cukup untuk kebutuhan dasar
.Akses pangan adalah kemampuan memiliki sumber daya, secara ekonomi
maupun fisik, untuk mendapatkan bahan pangan bernutrisi.
Pemanfaatan pangan adalah kemampuan dalam memanfaatkan bahan pangan
dengan benar dan tepat secara proporsional.
FAO
menambahkan komponen keempat, yaitu kestabilan dari ketiga komponen tersebut
dalam kurun waktu yang panjang.
Ketahanan
pangan Indonesia
Badan Pangan Sedunia FAO mendorong
negara-negara di dunia untuk memperkuat pembangunan di sektor pertanian untuk
menjamin ketahanan pangan dan mencegah bencana kelaparan.
Indonesia mengimpor beras dari
Kamboja 100.000 ton per tahun.
Koalisi Rakyat untuk Ketahanan
Pangan (KRKP) melaporkan bahwa pasokan pangan Indonesia saat masih rentan
karena besarnya ketergantungan impor bahan pangan dari negara lain yang
jumlahnya mencapai 70%. Tidak hanya beras yang perlu didatangkan
dari Vietnam dan Thailand, tapi Indonesia juga mengimpor berbagai jenis pangan
lain mulai dari jagung, kedelai, gula hingga garam.Pada tahun 2011 lalu total
impor pangan Indonesia mencapai Rp.125 trilyun.
Pentingnya
pengamanan bagi petani dan produk lokal
Koalisi rakyat untuk ketahanan
pangan meminta pemerintah meningkatkan proteksi bagi kalangan petani dan
nelayan lokal.KRKP mencontohkan di Indonesia tidak adanya proteksi bagi
pengembangan benih lokal yang sebenarnya lebih murah dan lebih menguntungkan
petani.“Di pulau Jawa sudah banyak teman-taman yang menghasilkan produk benih
baru tapi dukungan dari pemerintah tidak ada," ujar tegas ."Harusnya
diberikan dukungan proteksi atau pengamanan untuk mengembangkan benih di tingkat
komunitas petani."
Desakan
dari badan pangan PBB
Sementara itu, Badan Pangan Dunia,
FAO, meminta negara-negara di dunia memperkuat kebijakan pemberdayaan kelompok
petani kecil.FAO mendesak tiap pemerintahan untuk memperkuat praktek bisnis
para petani, juga membantu meningkatkan kualitas pemasaran
mereka. Pemerintah Indonesia sendiri mengaku terus memperkuat basis
ketahanan pangan di dalam negeri. Bahkan pemerintah terus menargetkan
akan swasembada sejumlah bahan pangan utama, seperti beras, daging sapi, jagung
hingga kacang kedelai. Terkait soal pengamanan atau proteksi, stabilisasi
harga menjadi satu-satunya jaminan pemerintah untuk menjaga keseimbangan posisi
antara petani dan pasar.“Masalah harga pangan yang kita kehendaki beri
keuntungan bagi para petani.Tapi harga pangan ini juga bisa dibeli rakyat yang
lain," jelas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono."Pemerintah terus
memikirkan keduanya.Petani dan konsumen.Ada yang bisa kita atur dengan
peraturan sperti yang di kelola Bulog seperti saat ini, ada juga yang memang
mengikuti mekanisme pasar.""Tapi percayalah kalau memang harganya
bergejolak sangat tidak wajar kami lakukan stabilisasi.”
Konsumsi Import Menurunkan
Ketahanan Pangan Nasional
Menurut data
statistik nasional kebutuhan pasokan pangan import antara lain 100% untuk
gandum masih dari luar, 60% untuk kedelai dari total kebutuhan masih import,
70% untuk susu dari total kebutuhan masih import, 54% untuk gula dari total
kebutuhan masih import, 30% untuk daging sapi dari total kebutuhan masih
import, 11% untuk beras dari total kebutuhan masih import, dan 5% untuk jagung
dari total kebutuhan masih import.
Dari angka angka tersebut bisa
diperkirakan bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah masih belum optimal untuk
mengatasi kemandirian dan ketahanan pangan nasional. Tapi setidaknya ada kabar
baik di tahun tahun kedepan bahwa ada target di pemerintah untuk mengembangkan
5 komoditas pangan strategis yaitu beras, kedelai, gula, jagung, dan daging
sapi.
Melemahnya Sektor Pertanian Sebagai Tulang Punggung Ketahanan Pangan
Nasional
Tantangan
yang dihadapi sektor pertanian akan semakin berat, karena harus bisa mengatasi
masalah kesejahteraan petani yang semakin terpinggirkan karena tekanan harga
barang import dan melambungnya harga pupuk.
Dengan lesunya sektor pertanian
membuat semakin banyaknya lahan pertanian yang mulai beralih fungsi.Banyak
lahan yang seharusnya menjadi tempat pertanian karena sudah ada fasilitas
irigasi tetapi menjadi area pemukiman.Atau juga banyaknya lahan yang seharusnya
lahan produktif tetapi sekarang menjadi lahan tidur karena alasan tidak
seimbangnya pendapatan produksi dengan modal produksi.
Cara Perbaikan Sektor Pertanian Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan
Nasional
Untuk
meningkatkan ketahanan pangan setidaknya ada beberapa hal yang harus dilakukan
pemerintah antara lain adalah :
1.Peningkatan kesejahteraan
petani, reformasi agraria, untuk menghindari pemusatan kepemilikan lahan
produktif agar para buruh tani yang jumlahnya lebih banyak bisa menjadi
petani mandiri juga.
2.Pengaturan kebijaksanaan import
bahan pangan pokok untuk melindungi pasar domestik dari serbuan dumping
harga dari luar dalam hal ini spekulan.]
3.Optimalisasi lahan pertanian
terutama daerah dekat irigasi.
4. Perbaikan sarana pertanian
terutama aliran irigasi.
5. Mencegah konversi atau alih
fungsi lahan produksi pertanian.
6.Memberdayakan kembali lahan yang
tidur agar kembali produktif.
7. Mendorong percepatan perluasan
lahan pertanian tanaman pangan.
8. Peningkatan mutu produktifitas
atau intensifikasi seperti penggunaan benih unggul, pemupukan berimbang,
pengendalian hama terpadu, dan efisiensi pemanfaatan air.
9. Perbaikan pasca panen.
10. Percepatan diversifikasi konsumsi
pangan.
KONDISI KETAHANAN PANGAN SAAT INI MASIH BAIK
di lain pihak, Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA)
Iwan Nursyirwan Diar mengatakan jaminan ketahanan pangan di bukan kelima tahun
ini masih cukup baik. Kondisi tersebut disebabkan iklim yang cukup bagus dan
persediaan air memadai.Iwan mengatakan salah satu kendala ketahanan pangan di
Indonesia ialah terbatasnya biaya operasional dan pemeliharaan (O&P)
saluran irigasi. Saat ini pemerintah baru mampu mengalokasikan Rp 140 ribu per
hektare setiap tahunnya.
”Padahal
idealnya dana operasional dan pemeliharaan dua kali lipat dari nilai alokasi
saat ini,” ujar Iwan, ”Malam ini akan ada Konsultasi Regional (Konreg) OP SDA
Wilayah Barat di Bengkulu. Salah satu agendanya adalah membahas usulan
peningkatan biaya OP menjadi 2 kali dari dana sekarang.” imbuhnya.
Kritik dan saran
Dengan melihat
kondisi pangan saat ini yang ada di indonesia,sebaiknya pemerintah
mengoptimalkan penyaluran bantuan bagi para petani lokal serta menekan impor
pangan dari luar negri,dengan demikian kita harapkan bisa melakukan perubahan
di sektor pangan indonesia serta bisa menjalar ke sektir-sektor lainnya.
Penutup
sekian
informasi yang dapat saya kemukakan,bila ada salah kata mohon di maklumi
adanya,terima kasih.
Daftar pustaka :