Setiap
anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas
dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan
lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat
kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali
sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang
baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia
akhirat lainnya.
Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan
orangtua / wali, seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru
malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak semua orang tua mau
memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai
anaknya, karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja,
ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain sebagainya.
Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :
1. Sayang Kepada Orangtua / Wali
Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala
daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi
orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan
harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling
utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.
2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali
Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti
segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak
wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan
melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu,
melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.
3. Menjadi Anak yang Baik
Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik
juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah,
sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang
nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya,
dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah
keterlaluan melampaui batas.
4. Rajin Belajar Menimba Ilmu
Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di
sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat
orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun
juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang
berada di sekitarnya.
5. Rajin Ibadah dan Mendoakan Orangtua / Wali
Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya menjadi anak
yang sholeh. Anak-anak yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang kokoh
serta selalu mendoakan kebaikan orangtuanya di mana pun dirinya berada
akan sangat disayang oleh orangtuanya. Doa anak kepada orangtua adalah
hal yang sangat penting yang dapat mendatangkan rahmat Tuhan pada
orangtua.
6. Selalu Siap Membantu Orangtua / Wali
Tanpa diminta, anak yang baik selalu siap sedia memberikan bantuannya
kepada orangtua atau walinya. Berbagai bentuk pertolongan siap
diberikan baik berupa tenaga, uang, waktu, pikiran, perasaan, dan lain
sebagainya. Namun sebaiknya jangan terlalu dipaksakan jika memang
menemui kesulitan dan membantu orangtua.
7. Tidak Membuat Marah Orangtua / Wali
Anak yang baik harus bisa memahami perasaan orangtuanya sehingga bisa
menghindari berbagai hal yang dapat membuat orangtuanya marah. Contoh
hal-hal yang dapat membuat orang tua murka adalah seperti bolos sekolah,
berbohong, melakukan kenakalan, berbuat tindakan kriminal, melanggar
perintah agama, dan lain sebagainya.
8. Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan
Setiap orang harus bisa menjadi orang yang mapan dan mandiri ketika
memasuki usia dewasa. Akan jauh lebih baik lagi jika mampu meraih
kemapanan dan kemandirian sebelum mencapai usia dewasa. Dari mandiri
dan mapan seseorang bisa membahagiakan keluarga kecilnya, orangtua,
keluarga besar, dan bahkan orang banyak di luar keluarganya.
9. Menjaga Nama Baik Keluarga dan Orang Tua / Wali
Rahasia keluarga yang tidak pantas diketahui oleh orang lain harus
dijaga dengan baik agar keluarga tidak malu karena aibnya diketahui
banyak orang. Dalam bersikap dan bertingkahlaku pun juga sangat penting
untuk selalu berhati-hati agar tidak mencoreng nama baik keluarga.
Beberapa contoh perilaku yang menciptakan aib keluarga yaitu seperti
zina, selingkuh, melakukan tindakan kriminal, mengkonsumsi minuman
keras, narkoba, dan lain sebagainya.
10. Memberi Nafkah Orangtua / Wali Ketika Lanjut Usia
Di kala orangtua pensiun atau karena suatu hal tidak sanggup untuk
mencari nafkah bagi dirinya dan keluarganya, maka orangtua akan sangat
mengharapkan kebaikan dari anak-anaknya. Oleh karena itu seorang anak
harus memiliki keinginan untuk mandiri dan mapan saat dewasa kelak agar
bisa menggantikan peran orangtua sebagai tulang punggung keluarga.
sumber : http://organisasi.org/tugas-kewajiban-tanggung-jawab-seorang-anak-kepada-orangtua-walinya